Skip to main content

Posts

6. Susu Sapi Bukan Cairan Ajaib !

SERIAL BUN-BUN Bun, sudah pernah berwisata ke Cimory ? Asyik ya,lihat kebun dan peternakan sapi, mooo (. Memperkenalkan anak dengan proses memerah sapi yang menghasilkan susu. Seru ! Tapi ada yang salah kaprah dengan produsen susu kebanyakan. Banyak dari mereka seringkali menggembar-gemborkan kandungan nutrisi didalam produknya yang maha hebat lebih jenis makanan lain. dari Mulai dengan kandungan asam linoleat, kolin, DHA dan banyak istilah keren yang disugestikan hanya ada didalam produk susunya. Parahnya ada salah satu iklan susu yang menggambarkan jika anak susah makan , cukup ganti dengan produk susu olahannya, karena semua nutrisi yang ada dalam sepiring nasi beserta lauk pauk sudah tersaji dalam segelas susu ! Menyesatkan ! Anak dibiasakan untuk memakan jenis makanan cair. Analoginya jika orang dewasa merasa lemas, pusing  dan malas makan, tinggal pasang infus dengan kandungan protein tertentu. Hadeuh. Susu, terutama susu bubuk melewati proses yang sangat  panjang. Mari k

4. Tips Trick Membuat Makanan Beku Sehat (Healthy Frozen Food)

SERIAL BUN-BUN Sibuk namun tetap ingin memberikan menu sehat nan alami untuk si kecil? Metode frozen food bisa jadi pilihan. Kenapa frozen food ? Bagaimana kadar nutrisinya ? Bagaimana tingkat higienitasnya ? Teknologi freezer dalam lemari es memang bisa menangkal bakteri masuk dalam makanan. Aturan dasar makanan dalam freezer bisa bertahan selama 6 bulan. Seperti halnya ASIP (Air Susu Ibu Perah) beku. Demikian pula halnya dengan makanan. Sebagian besar makanan bisa di-beku-kan untuk kemudian dihangatkan dan siap disajikan untuk anak. Nutrisi dalam makanan beku bisa jadi berkurang,namun tidak sangat banyak. Setidaknya masih jauh lebih baik ketimbang kita berikan makanan instan yang sudah pasti berpengawet. Selama proses masak benar, alat masak bersih, tingkat higienitas masakan buatan sendiri masih lebih terkontrol daripada masakan warungan.Apalagi untuk bayi yang daya tahan tubuh belum optimal. Dengan membuat forozen food kita akan menghemat tenaga, karena porsi makanan ba

3. Mata kuliah WAJIB 4 SKS: MASAK MPASI

SERIAL BUN-BUN #Bun-bun yang  sedang punya baby usia 5 bulan dan tetap full ASI, JEMPOL! #Bun-bun yang sedang punya baby usia 5 bulan dan tetap berjual ngASI walau sedikir dicampur sufor, JEMPOL ! #Bun-bun yang sedang punya baby usia 5 bulan dan sedang  dinas luar kota, JEMPOL! Sebulan lagi masuk tahap MPASI , Bun. Sudah prepare peralatan tempur ? Saat Keenan usia 4 bulan, saya sudah mulai membeli beberapa peralatan dapur tambahan seperti wajan anti lengket, mangkuk stainless, parutan keju, saringan kawat, pancil kecil,dan cetakan es. Tak lupa cetak aneka resep MPASI dan mempelajarinya. Senyatanya MPASI Keenan maju 2 minggu, tepatnya 5,5 bulan sudah mulai makan pure avokad. Why ? Karena usia segitu dia sudah bisa merangkak. Asumsi saya, dia butuh asupan makanan lebih banyak ( (plus sudah dikomen sebelah, kapan makan :-p ) MPASI lebih baik diawali dengan buah, sayur atau tepung ? Kalau saya masuk golongan coba-coba seperti pure avokad, pure pir, pure kentang, bubur tepung gasol

2. Ayo Masak

SERIAL BUN-BUN Saya tipe Bunda  pemalas, (cung ! yang ngerasa sama ). Saat pagi hari memasak sayur sop, semua makan sop. Saat saya memasak tumis kangkung pedas, semua makan menu yang sama. Sehingga anak saya terbiasa dengan makanan yang kami makan, tanpa beda. Ini saya lakukan sejak Keenan berumur dua tahun. Lebih tepatnya cukup melelahkan menyiapkan 2 menu berbeda selama 1,5 tahun sebelumnya, saat si bayi belum pintar ngunyah. Saya tipe Bunda pelit, (cung ! yang ngerasa sama ). Saya lebih suka membuat aneka cemilan untuk balita dan keluarga daripada keseringan membeli di warung. Lebih sehat dan mengenyangkan. Keenan sangat jarang minta beli jajan , karena sekolahnya fullday, jadi memang tidak sempat ;-p. Tentu menyenangkan memiliki anak yang lahap makan. Tidak pemilih, tidak banyak jajan di warung. Senyatanya saya melewati proses panjang membuat kebiasaaan makan Keenan. Meski tetap melewati masa-masa GTM (Gerakan Tutup Mulut) selama beberapa waktu. Namun alhamdulillah selalu ada

1. Berjibaku Tanpa ART

SERIAL BUN-BUN Weekend begini enaknya  jalan-jalan bareng keluarga as family time. Nyatanya saya malah asyik bikin kue bakal sajian arisan nanti malam sementara si Ayah beberes rumah, menyapu dan mengepel. Anak ? Saya ijinkan main di lingkungan sepuasnyah, mumpung libur ( (alasan halus mengusir anak supaya Ayah dan Bun-bun bisa kerja) Setelah 5 hari kerja dan sekolah fullday, weekend adalah waktunya hip-hip hura hura. Liburan keluar kota ? Kadang-kadang, seringnya enggak, hehe. Sebagai kaum pekerja macam kami yang tidak punya ART (asisten rumah tangga), maka weekend adalah hari beberes rumah. Cape ? Pasti ! Namun sudah 4 tahun kami lalui ini dan so far so good. Pembagian pekerjaan rumah tangga mulai dari siapa memasak, mencuci piring, mencuci baju, menyetrika, menyapu , mengepel lantai sudah otomatis berjalan. Ketika salah satu dari kami dinas keluar kota pun, bisa saling menggantikan, kecuali bagian memasak dan menyetrika tetap kewajiban Bun-bun ;-p Jadi kalau ada tetangga atau

Sayang Ibu, Dulu ,Sekarang dan Selamanya

Saat usia 6 tahun, saya sering marah pada Ibu jika hasil kunciran rambut miring. Tidak percaya diri rasanya. Saat usia 15 tahun, saya sering marah pada Ibu jika menu masakan pagi hari sama dengan siang hari. Saat usia 25 tahun, saya dan Ibu sering menangis bersama saat mengunjungi makam Bapak Kemarin, saya bahagia menyaksikan Ibu yang tak henti tersenyum saat menceritakan pengalaman 14 harinya di Tanah Suci. Tak terperi kebaikan Ibu, tak akan cukup ruang untuk membalas semua jasa. Sayang Ibu, dulu,sekarang dan selamanya. @indarimastuti, @idafauziah @julieartha @Annafarida #hariibu #alumni_sekolahperempuan #SP10

5 Pilihan Hunian Sesuai Kantong

Menikah  merupakan gerbang membina keluarga baru, lingkungan baru, tetangga baru. Bagi pasangan yang baru menikah baik sudah langsung menempati rumah baru ataupun masih bermalam di rumah orangtua, tetap saja memerlukan penyesuaian  before and after. Saya tidak akan bahas suka duka tinggal di pondok indah mertua  hehe, kali ini  yang dibahas pilihan jenis hunian untuk pasangan muda seperti saya. Setelah setahun lebih berburu promosi rumah baru, cluster, residence, rumah second hingga  tanah kavling, akhir pengembaraan itu behenti pada 2 buah kavling @90m2 dalam sebuah kampung. Akses jalan kecil hanya  gang lebar 2,5m saja. Jarak ke jalan raya kabupaten hanya 30m plus di pojokan ada masjid besar.  Yes ! Alhamdulillah,tanah sudah dilunasi tinggal mengumpulkan uang untuk membangun rumah. Mikir, darimana dananya ? 5  Pilihan Hunian Sesuai Kantong : 1. Rumah residence Cara paling sederhana adalah datang ke pameran property atau langsung ke kantor marketing di lokasi komplek  reside

CARA HEMAT MANJAKAN KARYAWAN

“Bosmu baik banget . Enak dong liburan gratis tiap tahun.” Endang tersenyum senang , “ iya, Pak Bos sih santé aja, kan tidak keluar duit juga.” Sari penasaran, “memberangkatkan  3 bus karyawan , tidak keluar uang ?” Endang mengangguk mantap, “Yes, pak bos  cuma nabung di Kospin tiap bulan. Trus tiap tahun Kospin kasih tiket wisata kesini. Aku yang urus. Kamu coba bilang ke Pak Haji, mana tahu mau juga nabung gratis wisata. Asyik kan, bisa ramean kita “. “Kalau ngomong ke Pak Haji ga berani, ke bu Hajjah aja. Apa tadi, Kospin ya , sip.” Bulan lalu Endang dan teman-teman kerjanya berwisata ke  Waterblaster Semarang.  Senyum para karyawan tak pernah lepas dari wajah mereka , karena jika tahun lalu acara berwisata ke Owabong Purbalingga  tiap karyawan hanya dapat 1 tiket, kali itu Bos  Aryo memberikan  jatah 1  karyawan  mendapatkan  3 tiket alias 3 kursi. Artinya bisa membawa  keluarga. Alhamdulillah. Endang  yang menjabat sebagai bagian persoalia malah dapat 5 tiket. Senang ya...:

LIBURAN GRATIS KE KOREA, MAU ?

Rima baru mengunci pintu gerbang, saat sebuah taxi putih melintas dan berhenti  di depan Mobilio cokelat yang terparkir di seberang jalan. Seorang perempuan berhijab marun, melangkah turun sambil melambaikan tangan. “Barusan nengok butik terus pengen mampir ke rumahmu. Kamu mau pergi kemana, Ma ?” “Masuk mobil dulu yuk, sekalian jalan.” Rima menarik lengan Fia, sahabatnya. Pelan mobil ber plat AB 2134 CK melaju ke luar komplek .” Mau ke imigrasi, perpanjang paspor.” “Tumben, bukannya lagi ngehits keliling Indo.  Snorkling kemana tuh , kemarin?” “Karimunjawa, sejam aja dari Semarang. Udah bisa lihat surga laut”. Senyum Rima mengembang. “Trus paspor itu… ?” Fia masih penasaran, “bulan madu ?” “Wueee …belum lah. Paspor prepare ke Hongkong April nanti. Rame-rame sama anak kantor.” “Waaah asyik dong,  April itu peak banget butikku.” “Yang asyik lagi, gretongan say “. Rima mengedip-ngedipkan mata bulatnya. Fia menepuk bahu perempuan di belakang kemudi yang sedang senyum-senyum. “K

Semangat Jumat

Saat adzan shubuh berkumandang, menu sarapan pagi sudah terhidang di meja. Nasi  hangat, bihun goreng sawi , telur dadar , tempe goreng dan bandeng presto. Ritual selanjutnya mandi dan sholat Shubuh. Jika biasanya jam 07.00 pagi saya baru siap berangkat kantor, pagi itu jam 05.00 saya sudah duduk menunggu driver kantor menjemput. Bisnis trip kali ini dari pantura menuju arah selatan yaitu kota #Magelang dan #Jogjakarta. Walaupun hanya 5 tahun bermukim di Jogjakarta saya lebih familiar dengan kotanya ketimbang  kota Magelang yang pernah saya huni hampir 10 tahun. Pasti karena tinggal di Magelang saat saya masih kanak-kanak sehingga belum ada minat jeng-jeng sana-sini. Paling ngehits hanya beredar di Taman Kyai Langgeng saja. Di Magelang hanya mampir sebentar  melihat lokasi daerah Danurejo dan perjalanan lanjut ke Jogjakarta. Disana saya bertemu perempuan hebat yang berbisnis kuliner SATE, makanan khas orang Indonesia yang melegenda.  Usaha ini sudah ditekuni sejak tahun 1970an.

Gambar Muka

Kemarin sore  pak Bos tiba-tiba menelpon. “…………….bagus “ suara dari seberang laut. “Gimana , Pak, tidak jelas.” “ DP mu itu lo, ORANG KUAT TAHAN MARAH. Seharian ini saya marah-marah soalnya.” Saya nyengir.Haha, pak bos kepoin DP BBM saiyah. Ga enak berteman dengan bos gini dah. Apa yang ada di hati tidak bisa sembarang pasang status. Kan malu pasang status galau hihi. Cuma, memang sejak mempunya buntut, saya termasuk arif dalam memasang status baik di Display Picture (DP)BBM, WA ataupun Facebook. Kenapa ? Inget umur hahaha.  Begini, saya juga selfiegenik. Tidak bisa melihat spot kinclong sedikit pengennya  senyum klik sana sini. Mall, area pameran, apalagi memang tempat wisata hadeuuh WAJIB. Dan langsung posting up , up, up. Bahan nyombongin ke orang-orang yang belum pernah kesana. Ya kan @marisa perdani J Mojok di Grand Indonesia atau stalking depan stan Inacraft. Lima tahun terakhir hobi itu semakin berkurang, apalagi posting narsis. Mending posting senyum anak. 

MENABUNG DINAR EMAS DULU, BERANGKAT UMRAH KEMUDIAN

Masih ingat konsep pengaturan keuangan 10-20-30-40 kan ya J 10% dari gaji untuk  TABUNGAN (lallallaaaaa…) 20% dari gaji untuk biaya HOBI dan sosial (beli baju,travelling ,wisata kuliner , kondangan ) 30% dari gaji untuk bayar HUTANG termasuk kartu kredit  ( ambil kalkulator) 40 % dari gaji untuk HIDUP sehari-hari  (what ? ga cukup dong !) Nah mau bahas yang  poin 1 nih, TABUNGAN. Jika dahulu definisi menabung adalah menyisihkan uang , saat ini menabung sudah menjadi kewajiban. Lebih jauh lagi dengan sebutan investasi. Rasanya pameo dipikir sambil jalan , sudah tidak relevan di era digital kini. Bermimpi, berencana, dan eksekusi. Anda ingin punya rumah, harus punya tabungan untuk bayar uang muka dong. Anda ingin liburan,  siapkan tabungan travelling dulu dong. Jangan terlampau ringan tangan dengan sedikit –sedikit ada kebutuhan maka langsung gesek kartu kredit. Jika itu Anda lakukan, selamat menempuh jalan penuh lumpur yang akan membuat Anda  terjerembab. # Sudah pu

Drama pagi cerah

Alarm pukul 3.31 tidak berhasil membangunkan saya, namun belum alarm kedua 4.30 berbunyi  mata saya sudah melebar. Teringat cucian piring yang semalam tidak tersentuh gegara kepala sedemikian berat.  Tak ada alasan untuk  bersantai. Tepat pukul 06.oo, sarapan sudah siap. Saya pun sudah mandi. Menengok kamar depan yang kosong saya pikir Keenan diajak pergi si Ayah, karena rumah kecil kami memang memungkinkan melihat semua aktivitas dimanapun berada.  Dari rengekannya ,s aya tahu bakda shubuh si Ayah membangunkan Keenan.  Keenan belum bisa langsung terbangun, biasanya masih malas-malasan. Ketika suasana hening, terpikir mereka pergi jalan-jalan. Tanpa menengok saya lanjutkan beberes dapur. Pukul 06.15, Ayah dan Keenan belum juga nampak pulang. Tengok kanan kiri ke halaman depan dan samping juga tak terlihat. Maka sayapun mulai sebal. Si Ayah suka gitu, ngajak jalan anak sampai siang , nanti kan jadi keburu berangkat sekolahnya. 06.30 keduanya belum juga terlihat, maka saya tengok k