Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2016

I’M MOVING and I’M HAPPY

Pindah rumah, pindah kos, packing seru. Saya nikmati semua proses  adaptasi lingkungan baru. Tapi tidak untuk sesi pindah kali itu. Saya harus memilih melanjutkan karir  (yang sepertinya akan gemilang) di kota atau pindah mengikuti domisili calon suami.  Jika saya tetap tinggal  di kota peluang untuk menjadi perempuan berdaya dari sisi materi dan kepuasan ragawi dengan segala macam fasilitas akan tersedia. Jika saya memilih mengikuti keinginan sang calon suami, maka saya harus rela bersepi-sepi di kota pesisir pantai utara  menyaksikan orang memegang canting dan menarikannya di atas sehelai kain panjang.  Tidak akan ada waktu kunjungan ke aneka pameran  megah di JCC atau Kemayoran . Tidak ada lagi jalan-jalan menelusuri kota tua dan duduk termenung di pojokan museum. Tidak ada lagi agenda bangun pagi-terburu-buru- hari Ahad , demi mendapat shaf depan di Masjid Sunda Kelapa. Tidak ada lagi… “Bunda, aku bangun pagi !” Terdengar  suara lelaki kecil  dari arah belakang. Saya

I’M MOVING and I’M HAPPY

Pindah rumah, pindah kos, packing seru. Saya nikmati semua proses  adaptasi lingkungan baru. Tapi tidak untuk sesi pindah kali itu. Saya harus memilih melanjutkan karir  (yang sepertinya akan gemilang) di ibukota tercinta Jakarta atau pindah ke kota kelahiran calon suami yang tidak mudah bukan? Pada saat usia sudah  terbilang matang  untuk menikah  namun panggilan egoisme hati untuk meraih mimpi, passion serupa batu yang menahan langkah saya.  Jika saya tetap tinggal  di Jakarta peluang untuk menjadi perempuan berdaya dari sisi materi dan kepuasan ragawi dengan segala macam fasilitas akan terpenuhi. Menikah ? Entah ada di porsi keberapa. Jika saya memilih mengikuti keinginan sang calon suami, maka saya harus rela bersepi-sepi di kota pesisir pantai utara  menyaksikan orang memegang canting dan menarikannya di atas sehelai kain panjang.  Tidak akan ada waktu kunjungan ke aneka pameran  megah di JCC atau Kemayoran . Tidak ada lagi jalan-jalan menelusuri kota tua dan duduk terme

Peran BEKRAF menaikkan derajat pelaku bisnis UMKM

Mendapatkan flyer acara BEKRAF di Pekalongan justru dari teman di Yogya. Workshop Seri kelas keuangan syariah  bertempat di ballroom Hotel Dafam Pekalongan 13-15 Oktober lalu. Saya diperkenankan hadir mesti tidak bisa full 3 hari. Saya baru tahu ternyata BEKRAF, Badan Ekonomi Kreatif Indonesia,  merupakan lembaga pemerintah  yang fokus pada pembinaan UMKM. BEKRAF  banyak menyelenggarakan kegiatan worshop untuk para pelaku usaha kecil yaitu yang memiliki omset kurang dari Rp.5 Milyar setahun . Berapa biaya ikut workshop tersebut? GRATIS. Bahkan mendapat akomodasi menginap di hotel karena seringkali acara berlangsung hingga larut malam. Para mentor yang berbagi ilmu level nasional , para praktisi yang sudah sukses di bidangnya.  Workshop yang saya ikuti adalah seri KEUANGAN SYARIAH dengan pembicara Liqwina Hananto (CEO QM Financial) , Ano Sajid (CEO INA isdev) , Nukman Luthfie (CEO Jualio.com),  M.B Teguh (pratisi Keuangan)dan Fadjar Hutomo (Deputi Akses Permodalan). Beberapa bu

TUNJUKKAN KEUNGGULAN DARI PADA (SEKEDAR) MENCARI-CARI KELEMAHAN LAWAN

Pilkada DKI memang paling menarik dibahas. Karena semua stasiun TV ada disana maka pemberitaan apapun tentang para pasangan calon jadi konsumsi yang enak, hangat dan empuk. Media sosial bahkan lebih mudah lagi menjangkau hingga titik terjauh. Sedemikian mudah berita kecil menjadi besar, berita sederhana jadi trending topic dan berita ga penthing jadi ulasan tiap hari. Melongok tugas dinas Ahok ke Kepulauan Seribu yang melahirkan kontroversi karena menyentil Surat Al Maidah ayat 51, menandakan begitu mudahnya kita masyarakat sedemikian mudah terbakar oleh isu SARA. Penistaan agama menjadi senjata untuk menyerang Ahok yang sejak lama memang di musuhi. Padahal video lengkap pun belum tentu sudah di tonton. Asal bukan Ahok. Dalam pemikiran sederhana saya : 1. Bahwa benar sebagai muslim jika akan memilih  pemimpin, harus muslim. SEPAKAT. Namun menurut saya ini dalam konteks negara. Dalam hal Indonesia berarti Presiden harus muslim. Sedangkan Ketua RT, Lurah Bupati tidak apa non muslim

PENTINGNYA DANA DARURAT

Apa itu DANA DARURAT  Dana darurat adalah dana yg dialokasikan pada kondisi darurat seperti : kehilangan pekerjaan, sakit parah tak dicover asuransi,kebutuhan keluarga mendesak dll. Dana digunakan agar masih bisa hidup ' layak' saat pendapatan belum normal . Berapa besar DANA DARURAT Lajang -->4x pengeluaran bulanan Menikah -->6 x pengeluaran bulanan Menikah dg 1 anak -->9 x pengeluaran bulanan Menikah dg 2 anak/lebih -->12 x pengeluaran bulanan Wirausaha --> 12 x pengeluaran bulanan Naah dana darurat bisa berupa apa saja? Berupa dana yang likuid, mudah dicairkan seperti tabungan , deposito, dinar emas, atau emas antam. Misal Anda keluarga kecil dengan 1 orang anak. Pendapatan hanya dari suami yang bekerja dengan gaji Rp.5.000.000,- /bulan. Setiap bulan mampu menabung minimal Rp.800.000,- / bulan. Jadi kebutuhan hidupnya berupa makan, bayar sekolah anak, bayar tagihan, bayar KPR dll adalah sebesar Rp.4.200.000,- Maka dana darurat yang dibutuhkan a

BELAJAR MENGATUR KEUANGAN YUK

Mengenal konsep perencanaan keuangan jauh sebelum menikah. Gegara menonton tayangan Aidil Akbar di stasiun TV O Channel medio 2008 tiap pagi jam 07.00 jelang berangkat kantor. Selanjutnya banyak browsing dan menemukan Quantum Magna-nya Ligwina Hananto. Apa sih yang dibahas ? Tentang mengatur keuangan, lebih tepatnya mengatur gaji agar tidak habis dalam 2 minggu  :-) Konsep yang dikenalkan adalah 10-20-30-40. Waah apa itu ? 10% dari gaji untuk TABUNGAN (lallallaaaaa…) 20% dari gaji untuk biaya HOBI dan sosial (beli baju,travelling ,wisata kuliner , kondangan ) 30% dari gaji untuk bayar HUTANG termasuk kartu kredit ( ambil kalkulator) 40 % dari gaji untuk HIDUP sehari-hari (what ? ga cukup dong !) Kenapa musti dibagi seperti itu ? Untuk memudahkan pengaturan uang dan yang lebih puenthing mengerem keinginan macam-macam jika sudah over budjet. Mau pakai model amplop pun tetap bisa dijalankan asal sesuai bagiannya, jangan dilanggar ! Mari coba hitung, berapa gaji Anda ? Misal Rp.5 juta/bul